Minggu, 29 Mei 2011

Aku dan Cinta

Aku tak pernah tau apa itu cinta, sampai bertemu dengannya, kekesalanku pada objek cinta membuatku justru semakin dekat dengannya,sampai sekarangpun... aku masih tak tau tentang cinta, ataukah memang aku bodoh???? ataukah cinta yang terlalu
luas......

Anggap saja aku mengerti sedikit, dan ingin berbagi....
Anggap saja cinta itu sebuah formula, di alam ini, formula ini sepertinya nggak mutlak, jadi fromula ini agak relatif.

Aku punya formula tersendiri yang disebut cinta, bagiku, kalo cinta itu hanya ingin memberi, ingin dekat, ingin berbagi, dan ingin loyal, dan total,wah.........solid ya he he hee.....
yang lain lagi, cinta itu bersih, nggak ada emosi, nggak ada nafsu, semua yang baik2 aja.....
nafsu ingin memiliki... ya sekedar memiliki rasa cinta itu..... bukan memiliki objeknya, bagiku kalo terlalu ingin memiliki objeknya, jadinya kok nafsu !!
Bagiku cinta itu rasa yang indah, sejuk, bersih, namun punya kekuatan untuk menjalani hidup ini dengan kuat dan berani, bukannya cengeng, bukan berhitung untuk rugi....

Pernah aku ketemu temen yang dia bilang cinta mati sama seseorang, dia yakin kalo orang itu jodohnya, terus mau nya orang itu hanya untuk dia, menikah dengannya......... nah dia itu kosultasinya sama aku........ aku patahkan habis2 an pendapatnya....... bagiku itu obsesi, ambisi, dan nafsu.......

kalo cinta nggak gitu........ dia terjebak dalam sebuah kotak emosi yang dia sebut cinta, keinginan ingin memiliki yang sangat kuat dan possesive, aku bilang sama dia: "nah kalo dia nggak mau sama kamu, terus kamu ngotot,berarti kamu udah mencampakkan harga dirimu, kamu harus memilih, melepas dia, karena kau cinta, dan membiarkan dia bahagia, atau tetap pada rasa cintamu dan kau dengan perasaan bahwa kau memang bukan yang dia mau, wake up girl, hidup bukan hanya untuk berada di kotak ini, biarkan dunia tersenyum dan membawa kita dalam rangkaian perjalanannya, kita masih akan diberi kesempatan untuk bertemu objek2 lain bisa kita sebut cinta, ayo kita keluar dari lingkaran ini, dunia disediakan bagi kita untuk mengambil nilai positif untuk kita genggam, jangan sia2 kan" dua tahun dia bergumul dengan rasa, yang dia sebut cinta itu...

Masih banyak cerita2 yang orang bilang cinta, tapi aku nggak temukan nafas cinta disitu, banyak kali kutemukan nafas emosi, dan nafsu.....

Achh cinta itu adalah formula yang tercipta di alam raya ini untuk Tuhan memberikan sarana kepada manusia agar saling berbagi, saling mengisi, dan saling memahami, atau entah apa lagi.....

Semoga kita semua selalu bisa tau, benarkah itu cinta, ataukah hanya.....tapi yang jelas jangan sampai kecintaan kita pada dunia, dan bagian2 dari dunia ini, membuat kita terlena bahwa........ kita hanya mampir sebentar disini.

Apakah Anda Berpotensi menjadi Pemimpin?

Mari sejenak kita merenung sambil mencoba menjawab lima buah pertanyaan yang diajukan oleh Donald A. Laird, seorang psikolog, berikut ini;

1. Apakah Anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?
2. Apakah Anda mampu menolak tanpa mengecilkan arti?
3. Apakah Anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut diri Anda sendiri?
5. Apakah Anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu kegagalan?
6. Apakah Anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?

Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah “mampu” untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Selamat!

Sabtu, 28 Mei 2011

HIdup itu Untuk Memberi

Disuatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta .
Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang koran , Penyapu jalan, Tuna wisma sampai Pak polisi.
Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan ? “kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…??, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai disebrang jalan , setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang. De, “boleh kakak bertanya” ? silahkan kak, kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ketukang koran, tukang sapu, peminta-minta bahkan pak polisi, itu apa ?, oh… itu bungkusan nasi dan sedikit lauk kak, memang kenapa kak!, dengan sedikit heran , sambil ia balik bertanya. Oh.. tidak! , kakak Cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah terbiasa dan cukup akrab dengan mereka. Apa kamu sudah lama kenal dengan mereka?
Lalu ,Adik kecil ini mulai bercerita, “Dulu ! aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang tuna wisma ”,setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti kakak ketahui hidup di Jakarta begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih , namun setelah ibu ku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik.
Maka dari itu ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu , jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup , kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.
Yang ibu ku selalu katakan “ hidup harus berarti buat banyak orang “, karena pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu Kasih kepada sesama serta Amal dan Perbuatan baik kita , kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang , kenapa kita harus tunda.
Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat , hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta,” Apa yang kita bawa”?. Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati ku, saat itu juga aku merasa menjadi orang yang tidak berguna, bahkan aku merasa tidak lebih dari seonggok sampah yang tidak ada gunanya,dibandingkan adik kecil ini.
Aku yang selama ini merasa menjadi orang hebat dengan pendidikan dan jabatan tinggi, namun untuk hal seperti ini, aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu. Yah.. Tuhan, Ampuni aku, ternyata kekayaan, kehebatan dan jabatan tidak mengantarku kepada Mu
Terima kasih adik kecil, kamu adalah malaikat ku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyak ku . . .

jangan pernah melupakan apa yang ada disekitar kita .. jangan senang dulu dengan jabatan kita saat ini . . diluar sana nasih banyak orang  orang yang membutuhkan kita . .  dan tidak seberuntung kita saat ini . . .ingat Hidup itu ada Untuk Memberi . . .

Waktu

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”
“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja.”
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”
Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.
“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,” katanya.
“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok,” perintah Rudi.
Tetapi Imron tak beranjak.
Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.”
“Tapi, Ayah…” Kesabaran Rudi habis.
“Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Imron.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya, Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, “Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok’ kan bisa. Jangankan Rp 5.000 ,- lebih dari itu pun ayah kasih.”
“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.”
“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut.
“Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah,” kata Imron polos.
Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.








disadur dari motivasionstory.com

Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!

Alasan Obama Hanya Sebentar Di Indonesia

Setelah tertunda 2 kali, 
Presiden Obama akhirnya bertandang ke Indonesia. Sayangnya beliau hanya 20 jam berada di Indonesia. Publik jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Obama harus pulang secepat itu.
Dalam wawancara khusus dengan CNN, 
Presiden Obama akhirnya menyampaikan alasannya: Bahwa sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia, beliau sangat paham dengan aturan di Indonesia. "Jika berkunjung lebih dari 1×24 jam, maka Presiden Obama wajib melapor ke RT/RW setempat."





Created by : d'Chniago

Ilmu Politik


Ilmu Politik, mencakup bidang yang sangat luas sekali; tidak mungkin dalam modul ilmu politik ini kita dapat membahas keseluruhannya. Namun, tetap akan dikaji sesuai ketentuan  secara normatif akan mencoba mempelajari dasar-dasarnya Ilmu terlebih dahulu. 
Ada yang memberi batasan yang singkat sekali yaitu: ilmu adalah pengetahuan. Science is knowledge. Tetapi, tdak semua pengetahuan adalah ilmu. Ilmu harus mempunyai objek atau sasaran sesuatu pengetahuan tertentu serta memperoleh pengetahuan itu dengan rnenggunakan metode tertentu. Batasan lain daripada ilmu ialah: Ilmu ialah suatu pengetahuan yang bulat teratur, sistematis mengenai suatu hal tertentu atau subjek tertentu melalui observasi/pengamatan, pengalaman dan penyelidikan. Batasan ilmu menurut Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultur yang membatasi ilmu sebagai berikut: Ilmu adalah sekelompok pengetahuan teratur yang membahas sesuatu sasaran tertentu
 Dari pemusatan perhatian pada satu atau golongan masalah yang terdat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran. Sedangkan G.A. Van Poelje dalam Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan, merumuskan ilmu sebagai tiap kesatuan pengetahuan di mana masing-masing bagian bergantungan satu sama lain dan yang teratur secara pasti menurut asas-asas tertentu (Sustiaty G.I).
Muhammad Hatta dalam Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan memberikan batasan sebagai berikut: Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam segolongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunnya dari  dalam. Sifat pokok sesuatu ilmu ialah:
1.      Ilmu harus sistematis, mempunyai hubungan yang sistematis antara pokok-pokok yang dibahasnya.
2.       lImu barus mempunyai metode ilmiah.
3.      Ilmu harus objektif, harus berpegang pada objektifitas dalam pembahasannya.
4.      Ilmu harus boleh dan bisa dipelajari oleh berbagai pihak.
5.      Ilmu harus bisa disebarluaskan 

 
Politik
Yaitu suatu usaha untuk mencapai atau mewujudkan cita-cita atau ideologi. Kata politik sering menimbulkan perasaan-perasaan yang rnenggembirakan tetapi di samping itu juga menimbulkan asosiasi yaitu tidak menggernbirakan. Perasaan yang menggeinbirakan misalanya tentang kemerdekaan negara Republik Indonesia, tentang diamandemennya UUD 1945, sehingga terjadinya pemilihan Presiden secara langsung, pemilihan gubernur secara langsung, pemilihan Bupati/Walikota secara langsung, dan membatasi jabatan tersebut dalam priode tertentu saja meskipun untuk mewujudkannya pada umumnya sangat sangat melelahkan dan butuh biaya tinggi,    tentang terjadinya pemekaran Provinsi dan lain-lain. Sedangkan asosiasi yang tidak menggembirakan misalnya adany pertentangan-pertentangan politik yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, kejahatan-kejahatan politik, konflik politik antara anggota DPR di Senayan, berkembangnya koropsi dalam jumlah besar dan bahkan sampai ada julukan berjamaah,  dan sebagainyá. Politik ialah hal yang ada hubungannya dengan kekuasaan. Kekuatan = force. -
Kekuasaan, dapat diartikan sebagai authority, control, capacity, dan hubungan/relalionship. Suatu hubungan kekuasaan terjadi bilamana seseorang atau sekelompok golongan tunduk kepada orang ataupun kelompok golongan lain dalam suatu bentuk kegiatan tertentu.
Seseorang dapat menikmati kekuasaan, bila orang itu dapat mempengaruhi perilaku dan pikiran orang lain H.J. Morgenthau dalam Politics Among Nations menulis “power means man’s control over the minds and actions of other men.” Demikian juga Soelaeman Soemardi dirumuskan babwa “Keuasaan adalah pengaruh atau pengawasan atas pengambilan keputusan-keputusan (authoritatif). Sedangkan Robert M. Mac Iver memberikan batasan bahwa “Kekuasaan sosial ialah kemampuan untuk mengendalikan kelakuatan orang lain, baik secara langsung dengan jalan memberikan perintah maupun secara tidak langsung dengan jalan mempergunakan segala alat dan cara yang ada.’ Social power is the capacity to control the behavior of others either directly by fiat or in directly by the manipulation of available means). Dalam batasan di atas maka kekuasaan diartikan sebagai capacity.
Dalam bagian pertama dari mata kuliah ilmu politik akan dibahas tentang pengertian ilmu politik yang di bagi atas:
A.  Pengertian ilmu
B.  Pengertian dan batasan ilmu politik:
1.  Asal kata politik
2.  Politik sebagai satu disiplin ilmu
3.  Batasan ilmu politik

 
1.1.2.      Pengertian Ilmu
Pada umumnya dengan mudah oleh sebagian orang memberikan batasan yang sangat singkat yaitu “Ilmu adalah pengetahuan” (science is knowledge). Pada hal tidak semua pengetahuan adalah ilmu, sebab ilmu itu harus memenuhi beberapa kriteria.
Untuk itu perlu dikemukakan beberapa batasan pengertian ilmu sebagai berikut:
  1. UNESCO (United Nations Educational Scientufic and Cultural Organization); Ilmu adalah “Keseluruhan pengetahuan teratur tentang suatu pokok soal tertentu (Sum of coordinated knowledge related to detennined subject).
  2. G.A Van Poelje dalam bukunya Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan, me muskan: “Ilmu sebagai tiap kesatuan pengetahuan dimana masing-masing bagian bergantungan satu sama lain dan yang teratur secara pasti menurut azas-azas tertentu”.
  3. Mohammad Haitta dalam bukunya Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan, mengemukakan batasan sebagai berikut: “Tiap-tiap Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sarna tabiatnya maupun menurut kedudukan tampak dan uar, maupun bangunan dan dalam.”
  4. The Liang Gie, dengan berdasarkan sejumlah rumusan oleh para ahli mengemukakan beberapa intisari saja, selanjutnya merumuskan bahwa: “Ilmu sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang membahas suatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang terdapat pada sasaran itu untuk memperoleh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran”.

Selanjutnya perlu dikemukakan berbagai ciri yang diisyaratkan bagi ilmu menurut pendapat beberapa sarjana sebagai berikut:
G. A Van Poelje, mengemukakan tiga ciri sebagai syarat ilmu, yaitu:
1.      Antara bagian-bagian yang hendak diperhatikan itu terdapat sistematika yang jelas.
2.      Ada kemungkinan untuk menyelidiki, mempelajari atau membahas keseluruhannya menurut methode-methode ilmiah yang tahan uji.
3.      Hasil-hasil penyelidikan ini dapat disusun dalam bentuk konkrit sedemikian rupa sehingga dapat dipelajari dan diajarkan.

            Poedjawijatna, berpendapat bahwa ilmu mempunyai empat sifat ilmiah yaitu:
1.  Berobjektivitas, yiatu ilmu harus mencari persesuaian antara pengetahuannya dengan objeknya; setidak-tidaknya ilmu itu harus sesuai dengan aspek objek yang diketahui.
2.  Bermetodos, berarti bahwa ilmu harus mempunyai cara atau jalan tertentu yang baik untuk rnencapai kebenaran.
3.  Universal, bahwa ilmu mencari pengetahuan mengenai benda/hal yang umum, bukan tentang sasatu persatu.
4.  Bersistem, yaitu susunan dan hal yang ada hubungannya satu sama lain dan merupakan keseluruhan kebenaran tentang satu objek dengan pelbagai aspeknya dan hubungan antara aspek-aspek itu satu sama lain harus dikumpulkan dan disusun sehingga semuanya merupakan keseluruhannya.
Dari kutipan-kutipan di atas dan dari pendapat beberapa sarjana, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya ciri-ciri utarna dari ilmu adalah:
1)  Ilmu harus sistematis, mempunyai hubungan sistematik diantara pokok-pokok yang dibahasnya atau terwujudnya dalam suatu sistern.
2)   Ilmu harus memiliki metode-metode ilmiah.
3)   Ilmu harus objektif, hams berpegang pada objektifitas dalam pembahasannya.
4) Ilmu harus bersifat universal, dapat dipelajari dan diajarkan serta berguna bagi pengembangan pengetahuan manusia dan penyempumaan kehidupan pemerintahan umat manusia.
 
.  Pengertian dan Batasan Ilmu Politik
Khususnya mengenai batasan ilmu politik ini terdapat banyak sekali pemmusannya oleh para sarjana sehingga diperlukan kecermatan dalam mempelajarinya sehingga tidak rnembingungkan, sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu politik, bahwa setiap kali para ahli berkumpul, maka sukar bagi mereka untuk mencapai persetujuan mengenai pendefinisian dari ilmu politik.
a.   Pengertian Kata Politik
Mengenai asal kata politik ini, para sarjana telah sepakat bahwa kata “Politik” berasal dari kata polis, kemudian diturunkan kata-kata lain seperti: polites (=warga negara); dan nama sifat (ajektif)Politikos” yang berarti kewarganegaraan (civic); “politike tekne “(kemahiran berpolitik); dan politike episteme = (ilmu politik).
Dalam Perkembangan lebih lanjut orang Romawi mengambil alih perkataan yunani lalu menamakan pengetahuan tentang negara, pemerintah dengan istilah “ars politica” yang artinya kemahiran (kunst) tentang masalah-masalah kenegaraan.
Sehubungan dengan asal kata politik ini, maka menurut sejarah bahwa sekitar empat abad sebelum masehi masyarakat Yunani sudah mengenal suatu kebiasaan hidup berkelompok yaitu berkumpul dalam kehidupan bersama. Alat berupa organisasi ini diberi wewenang untuk dengan caranya sendiri, mengatur kehidupan bersama dalam mewujudkan suatu ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat. Ala organisasi ini disebut “Polis”.
Masyarakat Yunani yang demikian itu terdiri atas beberapa kelompok kecil atau masyarakat kecil anggotanya saling kenal- mengenal karena sedikit jumlahnya dengan luas wilayah yang kecil / sempit pula. Masyarakat yang demikian ini dinamakan “city state” = negara kota. Masing-masing polis itu berdiri sendiri bahkan kadang-kadang saling menganggap sebagai lawan (Sparta dan Athena). Negara kota (city state) tersebut semakin meluas dan berkembang sesuai dengan zamannya mendekati bentuk-bentuk dan sifat-sifat negara dalam pengertian modern.
b. Pengertian kata politik:
Menurut Dra. Soelistyati Ismail Gani, dalam bukunya Pengantar Ilmu Polittik
bahwa ada dua arti kata politik yang terpenting yaitu:
1)       Politik dalam arti yang dipergunakan untuk menunjuk atau mengenai satu segi dari kehidupan manusia bersama dalam masyarakat yaitu segi kehidupan politik manusia, segi kehidupan masyarakat yang menyangkut hubungan kekuasaan, menyangkut power relationship.
Dalam artian ini terkandung isi politik sebagai usaha untuk memperoleh kekuasaan. Dalam bahasa Indonesia untuk kata politik di dalam artian ini biasanya diletakkan sesudah suku kata yang dimaksud, dibelakang suku kata tersebut, dalam bahasa Inggris “Politic” atau “Politics”. Misalnya: Kebebasan Politik, Kejahatan Politik, Kegiatan Politik, Hak-hak Politik dan sebagainya.
2)       Ilmu Politik Sebagai Suatu Disiplin Ilmu. Setelah mengetahui sekedar batasan ilmu dan ciri-cirinya serta asal dan pengertian kata politik, maka selanjutnya dapat diuji apakah ilmu politik itu sebagaimana perkembangan sampai sekarang ini merupakan suatu ilmu?.  Dan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri ?. Jadi jika ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal di belakang jika dibandingkan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi misalnya (yang mengalami kemajuan pesat seiring dengan era “revolusi industri” pertengahan abad XVIII). Kriteria keilmuan yang ilmiah (scientific), pada umumnya adalah dalam arti adanya keobjektivan (objektivitas) dalam pengkajian masalah, memiliki metodoligi ilmiah tersendiri, sistematika yang jelas serta relevansi (keterkaitan) keilmuan dengan meliputi gejala-gejala secara umum (universal), terpadu dan menyeluruh (komprehensif).
Lalu, mengapa ada pakar ilmu politik yang menyebut ilmu ini sebagai “ratu” ilmu-ilmu kemasyarakatan? Seperti halnya matematika sebagai ratu ilmu-ilmu eksakta. Kemungkinan alasannya antara lain adalah karena ilmu politik mempelajari serta memusatkan kajiannya pada hal ikhwal yang menyangkut gejala-gejala (fenomena) paling hakiki dan mendasar dalam kehidupan manusa, yaitu perjuangan untuk kekuaasaan (struggle for power), atau minimal perjuangan untuk hidup (struggle for life) di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Selain itu, karena ilmu politik mempelajari negara dan pemerintahan yang merupakan organisasi pada peringkat tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa bagi umat manusia. Khususnya, dengan asumsi pokok bahwa hanya melalui adanya kebijakan (yang bersifat politik atau mengandung unsur politik) yang diterapkan oleh negara.
3). Ulasan mengenai status keilmuan dan kedudukan ilmu poIitik sehagai disiplin ilmu, cukup lengkap dibahas oleh The Liang Gie dalam buku llmu Politik: Suatu Pembahasan tentang Pengetahuan. Kedudukan, Lingkupan dan Metodologi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 1975,
1.1.      Objek studi  ilmu politik
Politik berlangsung pada lingkungan yang disebut “Sistem Politik”. Demikian pula, ilmu politik adalah ilmu untuk diterapkan dalam menganalisis interaksi dalam sistem politik. Kegunaannya adalah untuk memahami apa yang terjadi, hal-hal apa atau faktor apa saja yang mempengaruhinya, sampai pada prediksi tentang apa yang akan terjadi sebagai kelanjutannya. (Sebagaimana hakikat suatu sistem, prosesnya mencakup suatu siklus berkesinambungan antara “input-Konversi (proses) (output-umpan balik”).
Adanya negara, pemerintah, pihak-pihak yang berwenang, organisasi kemasyaratan dan lembaga atau badan resmi yang menjalankan kekuasaan, kadang-kadang dengan kewenangan untuk menggunakan kekuatan atau kekerasan secara fisik, memang tidak dapat disangkal merupakan pusat perhatian ilmu politik. Akan tetapi perlu diingat bahwa ilmu politik dalam arti luas adalah lebih dari pada itu.
Ilmu politik dalam arti sempit, memang menyangkut negara dan pemerintahan. Tetapi dalam arti luas, adalah mencakup sekitar lima macam objek, sasaran atau pusat perhatian, yaitu:
1.  Negara (the state)
2.  Pemerintahan (government)
3.  Kekuasaan dan kewenangan (power and authority)
4.  Kelembagaan masyarakat (organization of society)
5.  Kegiatan dan tingkah laku politik (political activity and behavior)
Keanekaragaman objek ilmu politik ini, terlihat dari definisi-definisi ilmu politik yang saling berbeda, tergantung pada sudut pandang orang yang merumuskan definisi yang bersangkutan. Ini merupakan suatu kekurangan bagi ilmu politik, bahwa belum ada kesepakatan mengenai suatu definisi ilmu politik. Beberapa definisi memiliki kesamaan, tetapi beberapa definisi yang lainnya memiliki perbedaan Khususnya mengenai hal-hal apa saja yang menjadi objek serta pusat-pusat perhatian Ilmu politik.
Di bawah ini beberapa kutipan tentang definisi ilmu politik. Dalam hal ini, sengaja dikemukakan kutipkan definisi-definisi yang masing masing menyatakan bahwa ilmu politik berkaitan dengan ihkwal: negara (dua definisi), negara dan Pemerintah (tiga definisi), kekuasaan (enam definisi), kelembagaan masyarakat (dua definisj), dan kegiatan serta tingkah laku politik (satu definisi). Penulis menyokong bahwa fokus ilmu politik adalah “kekuasaan”.
Ilmu Politik adalah Mempelajari Hal - ikhwal Negara
llmu politik adalah: “the science which is concerned with the State in its conditions in its essential nature, its various forms or manifestations, (and) its development”.
(D.K. Bluntschli penulis buku Theory of The State, 1921)
Ilmu politik: “is corectly desiated the science of the State: objectively gathering and classifying facts about the state is the main Purpose of this branch of learning”,
(G.A. Jacobsen dan M.H, Lipman, penulis buku Political Science: Terms and Basic Theories, Institutions and Practices, 1939)
Ilmu Politik adalah Mempelajari Negara, Pemerintahan, Ilmu politik adalah “the study of the formation forms, and Proceses of the states and governe”

1.2.       Ruang Lingkup Ilmu Politik
Bahasa tentang ruang lingkup ilmu politik antara lain adalah menyangkut “core” daripada ilmu, atau persoalan-persoalan pokok (penting) yang dianggap perlu untuk diperhatikan dalam studi ilmu politik.
Adapun core ilmu politik yang harus ditelaah banyak sekali bagian-bagiannya dan ini tiada lain berkenaan dengan ruang lingkup atau scope ilmu politik. Seperti halnya ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, misalnya: ilmu ekonomi, juga mempunyai bagian-bagian/unsur-unsur yang harus ditelaah atau dikaji. Umpamanya saja tentang bank, politik ekonomi, deregulasi dan lain-lainnya. Demikian juga halnya dengan ilmu politik, ada bagian-bagian yang perlu ditelaah. Dalam hubungan ini sudah barang tentu akan didapat pertentangan pendapat namun demikian, kendati terdapat pertentangan atau selisih pendapat harus ada dasar umum dalam penelaahannya.
Upaya para pakar ilmu politik untuk mengadakan pembidangan ilmu politik ke dalam suatu pokok-pokok bahasan tertentu telah melewati masa yang cukup panjang dan telah membuahkan konsep-konsep pembidangan dalam pengajaran ilmu politik. Upaya tersebut jika ditelusuri secara teliti, dan literatur-literatur ilmu politik yang ada, barangkali dapat dimulai dari apa yang pernah diekmukan oleh APSA (The American Political Science Assoiartion - berdiri tahun 1904) lembaga APSA ini memiliki komite, antara lain Comitte on Instmction yang mengadakan penelitian untuk menggali informasi tentang perkembangan ruang lingkup pengkajian (materi yang diajarkan) ilmu politik pada kurun waktu sebelum Prang Dunia I. Dalam hasil penelitiammya dikemukakan 5 bidang utama dalam ilmu politik, yaitu:
1.      American Government (Pemerintahan Amerika)
2.      Comparative Government (Perbandingan Pemerintah)
3.      American Political Institutions and Processes
4.      Comparative Political Instruction and Processes
5.      International Relations, Organization and Law
Komite ini dalam tahun yang sama juga mengemukakan hasil penemuan atau  penelitiannya yang merupakan pengembangan penelitian pertama, yaitu:
1. Political Theory, History of Political Thought, and Methodology
2. American Government and Politics
3. Foreign and Comparative Government
4. International Politics, Law and Organization
Dalarn perkembangan selanjutnya, selain hasil penelitian APSA ada hasil nemuan perorangan dan para pakar ilmu politik, antara lain seperti pakar ilmu Iitik: Canton C, Rodee dkk, dan Joseph S. Roucek dkk. Rode dan kawan-kawan mengemukakan pembidangan ilmu politik sebagai erikut :
1. Political Philosophy
2. Judicial and Legal Process
3. Executive process
4. Administrative Organization and Behavior
5. Legislative Politics
6. Political parties and Interest Groups
7. Voting and Public Opinion
8. Political Socialization and Political Culture
9. Comparative Politics
10. Political Development
11. International Politic
12. Political Theory and Methodology
Roucek dan kawan-kawan mengemukakan pembidangan ilmu politik sebagai berikut:
1. Political Theory
2. Law
3. The Study of Government
4. Political Forces
5. International Relations
Sebagai standar, yakni dalam upaya untuk rnemeperoleh kesatuan pandangan dan pendapat terhadap pembidangan pengajaran ilmu politik, UNESCO (United Nation Educational, Secientific and Cultural Organization) memberikan semacam benang merah pembidangan (ruang lingkup) ilmu politik untuk dijadikan pedoman dalam pengajaran ilmu politik. Konferensi UNESCO (1964) menghasilkan keputusan tentang pengajaran ilmu politik meliputi pembidangan sebagai berikut :
1.  Political Theory (Teori Politik)
Ø  Political Theory (teori politik)
Ø  History of political ideas (sejarah ide-ide politik)
1.      Political Institutions (Lembaga-lembaga politik)
Ø  Konstitusi
Ø  Pemerintahan nasional
Ø  Pemerintahan wilayah dan daerah
Ø  Admimstrasi Negara
Ø  Perbandingan lembaga-lembaga politik
3. Political Parties, Pressure Groups and Public Opinion (Partai Politik, Kelompok-kelompok penekan dan pendapat umum)
Ø Partai politik
Ø Kelompok-kelompok penekan
Ø  Partisipasi warganegara dalam pemerintahan dan administrasi
Ø  Pendapat umum
4.  International Relations (Hubungan Internasional)
Ø Politik intemaional
Ø  Organisasi dan administrasi intemasional
Ø Hukum internasional

1.3.      Perkembangan ilmu Politik
Ilmu politik dapat kita sebut sebagai ilmu yang tertua, baik di antara ilmu-ilmu sosial, maupun jika mencakup ilmu-ilmu eksakta. Ilmu politik, dalam bentuk awalnya yang paling sederhana yaitu praktek-praktek politik telah dikenal dan dipelajari sejak 25 abad yang laIu. Sejak sekitar 500 tahun Sebelum Masehi, pada zaman Yunani kuno, ketika masyarakat politik masih bersifat polis atau Politeia (negara kota, city-state)
Berkaitan dengan ilmu dapat dikemukakan pula tentang pendapat ‘Talcot Parsons yang dikemukakan bahwa “Hasil dari pada polity sehagai suatu sistem adalah kekuasaan, yang akan saya beri batasan sebagai kemampuan yang digeneralisasikan dari suatu sistem sosial untuk menyelesaikan sesuatu berdasarkan kepentingan bersama” (The product of polity as a system is power which I 0uld like to define as the generalized capacity of a social system to get things done in the interest of collective goals) .

Menurut Ossip K. FIeckthem, kekuasaan sosial adalah keseluruhan daripada kemampuan, hubungan-hubungan dan proses-proses yang menghasilkan ketaatan dari pihak lain, untuk-tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kekuasaan. (Social power is the sum total of all those capacities, relationships and processes by which compliance of others is secured for ends determined by the power holder. Di samping itu, kekuasaan dapat diartikan sebagai authority, control. Dalam bukunya Contemporary political Science 1950, Harold D. Lass Well dalam suatu karangan ilmiahnya mengatakan bahwa “kekuasaan”, misalnya dapat diberi batasan sebagai ‘authority’ dan ‘conltrol’ tingkat tertinggi daripada 0thority adalah “kedaulatan”.  Sedangkan tingkat tertinggi dari pada control adalah “supremasi”, Power of example, can be difined as “outhority” and “control” is supremacywhile the highest degree of ‘control’ is ‘supremacy.
Kekuasaan politik merupakan sebagian dari pada kekuasaan sosial, yaitu kekuasaan sosial yang mempunyai focus ditujukan kepada Negara yang merupakan satu-satunya pihak berwenang yang mempunyai hak untuk mengendalikan  (kelakuan) tingkah laku sosial dengan paksaan.
Kekuasaan politik disamping mencakup kekuasaan untuk memperoleh ketaatan daripada warga masyarakat, ia juga menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan dan aktifitas Negara dalam bidang administrative.