Hallo
rekan-rekan praja,…
Yakinkah kalian,
saat tidak ada tantangan atau masalah
dalam hidup kita berada di zona nyaman.
Situasi ini kerap kali membuat kita terlena. Sehingga saking terlenanya kita
tanpa di sadar kita telah mati. Ironis bukan?..setidaknya ada sesuatu yang
membuat hidup kita lebih berwarna. Misalkan tantangan,pergumulan atau tekanan
hidup. Saat masalah datang, otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif.
Itulah membuat hidup kita akan terasa lebih berwarna. Setujuh bukan?
Pada tanggal 27 mei
2013 yang lalu seluruh praja kampus Sulawesi Utara melaksanakan upacara bendera
seperti biasanya, suatu kegiatan wajib yang dilakukan setiap hari Seninnya.
Itulah sebagian aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa kedinasan, hidup di biayai dan
bahkan diberi uang “jajan” oleh negara setiap bulannya, berkuliah dengan
memakai seragam lengkap dengan berbagai atributnya,intinya sekolah
kedinasan yang ‘seluruh’ kebutuhannya dibiayai oleh anggaran pemerintah pusat,
APBN. Kata orang, kita ini penghisap pajak Negara,pantas saja selalu di sorot
tajam apapun yang kita lakukan, karena status penghisap pajak ini. Never mind whatever people say! .Tapi bukan
itu yang mau saya permasalahkan dalam artikel saya ini. Kali ini saya ingin
membahas isi amanat inspektur upacara yang berkaitan dengan Ujian Akhir
Semester alis UAS. Salah satu tantangan yang menarik bukan?
Bapak
Drs.sonny onibala ,pembantu Direktur II bidang perencanaan keuangan IPDN kampus
Sulawesi Utara, bertindak selaku inspektur upacara pada senin itu. Beliau,
merupakan orang yang cerdas, pekerja keras, bervisi jelas,terhadap segalah
pekerjaannya. Amanat terdengar sungguh bijak, sistematis, dan tepat sasaran,minggu
ini satuan madya angkatan XXII menyebutkan minggu penuh tantangan,sekaligus
minggu Belajar dan minggu Sibuk bagi praja. Karena setelah UAS akan ada lagi
pembaretan.keep spirit,guys! Inti dari
amanat yang beliau ucapkan adalah
‘mengerjakan setiap soal dengan jujur dan tingkatkan prestasimu’ amanat yang
klasik tapi sulit di terapkan dalam kehidupan.
Betapa indah sungguh terbayang apabila kita sebagai seorang akademisi,
mampu melaksanakan suatu ujian dengan jujur dan kemudian mendapatkan hasil yang
berprestasi. Berarti kita telah mampu untuk mendapatkan hasil yang baik. Sebuah
bentuk sangat ideal dalam sebuah dunia akademis. Tapi itu hanya sebuah mimpi
belaka, Jujur dan Berprestasi seakan menjadi barang yang cukup sulit untuk kita
temui. Terkadang atau bahkan sering salah satu dari kata itu harus kita buang,
karena tak selamanya yang berproses secara benar ( jujur ) serta merta
mendapatkan hasil yang baik ( berprestasi ) dan tidak semuanya yang tidak
berproses dengan benar ( tidak jujur ) mendapatkan hasil yang tidak baik (
tidak berprestasi ). Bahkan ada yang secara ekstrem berani memilih untuk
bertindak tidak jujur untuk mendapatkan suatu prestasi. Karena realitanya
memang terbukti, bahwa bertindak tidak jujur terlihat sangat mudah untuk
mendapatkan suatu prestasi yang baik. Dibandingkan dengan mereka yang berlaku jujur,
yang terkadang nasib prestasinya kurang memuaskan. Hal ini ditambah dan
diperparah dengan kondisi kita, terutama para generasi mudanya yang sudah
terdoktrin kehidupan serba instant nan cepat,hanya berharap menantikan jawaban atau
hasil dari orang lain . Karena sebuah mindset yang tertanam dalam benak, bahwa tindakan menyontek dan sebagainya
merupakan sebuah tindakan biasa yang bukanlah merupakan sebuah dosa.yang
penting setiap soal yang di berikan bisa di jawab,dan mendekati angka
kebenaran.
Bad idea,guys! . Karena saat ini kita sudah semakin dekat dan
nyata akan berkecimpung dalam dunia kerja, bermasyarakat, dan bernegara.
Terlebih terjadi pada kita, selaku praja, anak negara, calon-calon pemimpin
bangsa. Tapi ternyata diisi oleh serangkaian proses yang kurang benar dan
bahkan tidak benar sama sekali. Secara tidak langsung UAS kita sama saja tak
ada artinya,tak menarik dan,tak ada tantangan..benarkan?
Sebuah
tantangan, mari kita lihat tentang tantangan
- · TANTANGAN BAGIAN DARI KEHIDUPAN
Hidup
adalah tantangan .Lihatlah masalah sebagai tantangan. Tantangan ada untuk
melatih kedewasaan.kata orang hidup tanpa tantangan bagai sayur tanpa
garam ‘hambar’setuju?... tantangan yang
ada dalam hidup manusia merupakan aset yg di miliki manusia.tanpa ada tantangan
kemampuan bertahan hidup,maka manusia tak mungkin melewati tantangan
itu.pertanyaannya apakah kita bias melewati tantangan itu?
2 . CARI SOLUSI BUKAN MERATAPI
Setiap
manusia mempunya keterbatasan diri untuk mencari solusi atas permasalahan yang
ada,menempatkan manusia pada tempat yang lemah dan suka mengeluh. Solusi itu
berawal dari kemauan diri sendiri focus pada solusi bukan masalah.bergegaslah
untuk instrospeksi diri. Maka kita akan di fokuskan pada hal-hal yang positif.bukannya
meratapi.
·
3 . ADA
MAKNA DALAM SETIAP PERISTIWA
Biasakanlah
melihat bahwa pada akhirnya ada suatu kebaikan dalam suatu peristiwa. Sadar
bahwa Tuhan menciptakan segalahnya untuk tujuan yang baik. Tak peduli
bagaimanapun,kapanpun, atau dimanapun peristiwa itu terjadi,ada kebaikan di
balik semua ini.
·
4 . TUHAN
SUMBER PENGHARAPAN
Harapan itu bukan
seperti makanan ,minuman,pakaian,karena harapa seperti bahan bakar minyak.Tanpa
harapan hidup kita seperti mobil mogok. Apapun tantangan yang kita hadapi
nantinya yakinlah bahwa Tuhan sumber pengharapan. Dan jangan sekali-kali
sandarkan harapan pada materi .
Ibaratkan sebuah
pertandingan ,maka kehidupan ini harus di semangati dan di jiwai oleh makna
dari semboyan sportifitas Vini,Vidi,Vici.(saya datang ,saya lihat dan saya
menang) . ketika berada dalam sebuah arena pertandingan dan memperoleh
kemenangan melalui sebuah perjuangan, disana lahir segalah kepuasan dan
kebanggaan,tetapi apakah itu yang terpenting? Yang lebih dari segalah
kemenangan adalah keinginan hati untuk bangkit setiap kali jatuh. Itulah
kemenangan sejatih,dan kehidupan kita akan lebih berwarna.
……SEKIAN………
MWP.FAMMY
VERONICA –NTT.
(kader APN)
0 Koment:
Posting Komentar